Share

Tidak Percaya

“Itu dia.”

Emmy menepis tangan Keenan dari dagunya. “Kamu tidak percaya padaku. Jadi untuk apa repot-repot memperdulikanku? Untuk apa kamu berpura-pura ingin mencaritahu bagaimana aku bisa terluka? Bahkan setiap kata yang keluar dari mulutku, kamu tidak mempercayainya satu pun. bukankah sikapmu sekarang sangat konyol?” pekik Emmy dibarengi air mata yang kembali mengalir deras.

Amarahnya meledak, kekecewaannya semakin menjadi-jadi. Tubuhnya gemetar menahan gejolak emosi yang membabi buta. Emmy sungguh lelah. Dia ingin sendiri. Jadi dengan kasar Emmy mendorong Keenan keluar dari kamarnya lalu buru-buru menutup pintunya kembali.

Emmy menangis sesenggukan. Ini menyakitkan, isak Emmy. Kehidupannya sangat menyakitkan.

Di luar, petir menggelegar keras. Emmy melihat dari arah jendela dan tampak olehnya kilatan-kilatan putih di angkasa. Angin bertiup menerbangkan tirai jendela kamar dan tiba-tiba saja hujan turun amat deras.

Emmy menutup jendela dengan susah payah karena angin bertiup kencang
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status