Share

Meninggal

"Ibu akan menghubungi Gilang," sahut ibu. Tangannya mengusap lembut pundakku.

Suara pintu terdengar, kami serempak melihat ke arah pintu. Khanif muncul dengan mengulas senyum. Ibu segera menyuruhnya menghubungi Mas Gilang. Namun, beberapa kali di coba. Nomornya tidak bisa dihubungi.

"Cek darah saya, Dok. Kebetulan saya juga O-." Mendengar ucapan Khanif memberi sedikit angin segar dalam pikiranku.

"Sus, tolong antarkan Bapak ini ke lab. Lakukan segera pengecekan darah. Kalau cocok segera lakukan sesuai petunjuk." Dokter memberi perintah. Wanita yang ditunjuk sang dokter mengarahkan Khanif keluar.

"Tenangkan diri Ibu. Kalau Ibu sedih kasihan bayinya. Dia akan merasakan sedih juga. Ikatan batin Ibu dan anak itu kuat, Bu. Semangat, jangan lupa terus berdoa kepada Allah. Yakin lah, setiap hal yang terjadi dalam hidup tidak lepas dari campur tangan Sang Pencipta." Nasehat sekaligus motivasi yang baik dari wanita cantik yang tubuh sintalnya dibalut jas putih kebanggaannya.

Aku tidak sabar me
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status