Share

Bab 29

*Dio. Darah Perawan*

Kepalaku berdenyut nyeri. Ketika hasrat memuncak mencari muara, Enjang justru beranjak. Apa dia mempermainkanku?

“Kak Dio.” Sayup kedengar suara memanggil.

Kuikuti arak gerakan mata Enjang ke sebuah sudut. Sesosok perempuan berdiri di depan pintu ruangan ini yang … terbuk? Kutarik kain yang terjangkau tangan menutupi tubuhku. Ketegangan di bawah sana menyakitiku. Aku bergelung karenanya, sampai suara istriku berbisik lembut.

“Dia juga milikmu. Halal. Sampaikan hasratmu padanya,” katanya sambil menarik tanganku menyentuhkan pada sesuatu.

Respont tubuhku menjadi jadi. Otakku buntu tak sanggup lagi berpikir. Kutarik tubuh itu mencari suatu yang lain untuk kuraih dengan bibirku yang bergetar. Dapat. Balasannya membuat pusatku bergelora.

Kusingkirkan segala penghalang. Napasku memburu mendapatkan hal berbeda. Tak

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status