Share

Bab 31

“Nduk … apa semua baik-baik saja?”

“Nggih, Bu. Kenapa bertanya begitu?”

Aku tersenyum pada wanita istimewa ini. Menutupi gundah dalam hati walau beliau selalu tahu jika anaknya ini sedang banyak memikirkan sesuatu. Filingnya sebagai ibu sungguh tajam. Menghambur kepelukannya adalah hal paling mampu memberikan ketenangan.

“Kamu itu bukan anak kecil lagi. Asam garam kehidupan bukan sebentar kita rasakan. Berusahalah untuk bertanggung jawab akan segala resiko setiap keputusan yang kita ambil.”

“Inggih, Bu.”

“Sekarang temui suamimu sana! Kalau ada masalah, segera selesaikan dengan kepala dingin. Ibu tahu Enjang pengalaman dalam hal ini lebih dari, Nak Dio. Jangan membuatnya kebingungan.”

Mendengar suaranya disebut segera saja adegan itu berkelebat di pelupuk. Syarafku kembali tegang.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status