Share

Bab 38

Suasana rumah besar dengan halaman luas itu terlihat mewah. Cat putih bersih menandakan bahwa rumah ini masih baru di bangun. Ini istana Mas Dio bersama Rindi istri pertamanya.

“Rumahmu sangat nyaman, Sayang …,” bisik Mama Rindi.

“Rindi yang mint, Ma. Lagi pula aku sedang mengandung anaknya.

Rumah dan tanah yang sangat luas, bukan apa-apa buat keluarga Kak Dio.

Aku memberi keturunan yang suamiku inginkan bahkan jika kuminta apa saja yang lebih mahal kelak pasti dikabulkan kalau memang aku butuh.

Sekarang ini sudah cukup.” Sang mama mengangguk-angguk mengerti.

Sebenarnya aku tak bermaksud menguping. Suara mereka cukup keras dan jelas terdengar dari sini. Dari pintu samping, rencananya masuk dapur untuk mengambil keranjang sampah yang diminta Mas Dio tapi percakapan mereka menghentikan langkahku.

“Siapa saja yang diundang?”

 

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status