Share

Bab 41

Selepas menunaikan kewajiban seorang hamba pagi ini aku segera bersiap ke luar kota. Beberapa memo kubuat untuk Mbak Rina asisten pribadiku. Menyerahkan tanggung jawab D’café sepenuhnya selama aku tidak ada.

“Pagi begini sudah gendong tas mau kemana, Nduk?” Ibu menyambutku di ruang makan dengan pandangan heran.

“Mau menyusul Mas Dio, Bu keluar kota. Ada yang harus kami kerjakan bersama.”

Terpaksa aku kembali berbohong agar orang tua itu tak khawatir. Ibu hanya mengangguk ragu. Ini terlalu mendadak tak seperti kebiasaanku yang telah memberitahukan setiap rencana jauh-jauh hari. Kami sarapan bersama tanpa banyak suara. Selesaai sarapan aku kembali ke kamar mengingat akan melakukan sesuatu.

Kamarku kedap suara. Sebelum ke rumah sakit, aku ingin memastikan apakah semua keluarganya tahu keadaan suamiku? Mengingat hal itu segera kugulir layar mencari kontak bertulis &ls

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status