Share

Bab 48

Kita mau kemana?”

“Apartemenku.”

Sepanjang perjalanan aku hanya banyak diam. Salah bicara justru akan membuat perasaanya bertambah buruk. Mas Dio membaringkan kepala di pangkuanku. Tubuhnya yang jangkung meringkuk di jok tengah mobil yang kami sewa melalui aplikasi.

Turun dari mobil Mas Dio berjalan terhuyung  tak stabil. Tubuh kecilku kewalahan menahan bobotnya. Beberapa orang yang mengenali menawarkan bantuan tapi ditolak. Mereka adalah tetangga kiri kanan yang kerap berjumpa saat sama-sama keluar atau masuk. Interaksi di lingkungan apartemen hanya sekedarnya saling sapa senyum saat bersitatap

Dengan tergesa kami mencapai pintu yang hanya beberapa blok dari lobi. Begitu mencapai ranjang Mas Dio menjatuhkan diri begitu saja dengan asal. Kaki panjangnya masih melambai di pinggir tempat tidur. Susah payah kutarik ke tengah agar lebih nyaman.

“Istirahat

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status