Share

43. "Kepingin, ya?"

"Sombong, ya! Udah nikah duluan, nggak ngundang-undang lagi!"

Seorang pemuda yang mirip Yudistira berdiri di hadapan kami. Maksudku mirip, sama-sama punya sepasang mata, hidung, telinga, dan mulut. Hehe

Kupikir Yudis akan mengajakku bertemu tante atau omnya di Jakarta, ternyata keluarga yang ia maksud itu sepupu jauhnya, terang saja mereka tidak punya kemiripan. Hanya saja mereka sama-sama ramah, dan tampaknya pria ini juga tipe pekerja keras.

Namanya Romi. Sepupu jauh yang hanya akan membuat puyeng kalau dijelaskan silsilahnya. Bu Ani memiliki kakak perempuan, suami kakaknya ini punya sepupu, sepupu tersebut mempunyai ipar, nah, iparnya ini emak si Romi. Pusing, 'kan? Nggak masalah, nggak perlu diingat-ingat karena ini tidak akan muncul di soal ujian sekolah.

"Gimana pilihanku? Ciamik, 'kan?" Dengan jumawa suamiku meminta pujian dari sepupunya itu.

"Kamu mau dipuji kemampuan otakmu atau kecantikan istrimu?" Romi bertanya balik. Kerecehan mereka tampaknya sebelas duabelas.

"Jelas
Teha

Terima kasih sudah membaca sejauh ini. Kisah perjuangan Velove beserta anaknya yang berkebutuhan khusus bisa Anda baca dalam novel saya yang lain yang berjudul "Cintaku Terhalang Status" bila kebetulan Anda belum membacanya. Sejauh ini cerita Velove adalah yang paling mellow di antara cerita saya, sekaligus penuh perjuangan, dan tetap ada lucu2nya, ya. Dijamin seru!Jangan ragu untuk membaca karena ceritanya sudah tamat. Terima kasih.- Teha^^

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status