Share

60. Perkara Memiliki Anak

"Lucky itu imut-imut, ya. Anaknya cakep, pintar, Mama jadi sayang," ibu mertuaku memuji anak Fitri.

Sudah barang tentu ini kemajuan yang menggembirakan, sebab Mama Ani telah jatuh hati kepada anak dari calon menantunya yang sempat ditentang oleh Papa.

"Iya, Ma. Lucky memang pintar, lucu," sahutku masih mencoba menjaga senyuman yang sedari tadi kusematkan di bibirku.

Pembicaraan dengan ibu mertuaku akhir-akhir ini terasa berat. Bagaimana tidak, meskipun nadanya positif dan menyenangkan, ujung-ujungnya pasti ngomongin harapannya agar segera memiliki cucu dari anak kandungnya sendiri.

"Duh, kalau anak Mama sendiri punya anak, pasti cakep, pintar dan lucu juga, kayak Mama. Hihi. Pasti seru hari-hari Mama nanti bisa momong cucu, darah daging Mama sendiri."

Deg! Ucapan ibu mertuaku membuatku terdiam. Aku tidak tahu isi hatinya yang sebenarnya, apakah dia memang ingin menyindirku, atau itu hanya sekadar sebuah doa, yang jelas hatiku seperti dicubit.

Ini yang namanya sakit, tapi tidak be
Teha

Aduh, duh! Siapakah gerangan dirinya yang nyelekit itu? Apakah ...? Tenang jawabannya ada di bab selanjutnya, ya. Terima kasih untuk Anda yang masih terus membaca novel ini. ^^

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status