Share

68. Pesta Pernikahan Impian

"Apa yang kamu lihat, Sayang? Nungguin siapa?" tanya Yudistira menarik kembali perhatianku dari menatap jalanan di depan toko bunga Asri.

Seulas senyum lemah kulemparkan kepadanya, ia mengerti apa yang menjadi kegelisahanku.

Perlahan diraihnya tanganku dalam genggamannya. "Bahkan sampai detik terakhir pun kamu masih berharap, Ashanna," ucapnya syahdu.

"Hehehe. Sesuatu yang baik layak untuk diharapkan sampai detik terakhir, Yud, bahkan jika kemungkinannya hanya 0,0001 persen," ujarku optimis.

Yudistira menatapku intens sembari tersenyum penuh arti, sampai aku salah tingkah.

"Apaan sih, Yud, ngelihatin aku kayak gitu? Aku malu, tau," sungutku pura-pura merajuk.

Dengan gemas suamiku menyentuh ujung hidungku. "Coba kita tidak sedang berada di acara nikahan kakakku, dan kamu nggak lagi dandan lengkap begini, pasti ...."

"Hush! Diem, Yud! Di sini banyak anak di bawah umur," desisku dengan mata mendelik. Matahari belum begitu terik, tapi suhu wajahku sudah meningkat.

"Hahaha." Yudisti
Teha

Ashanna, kamu kenapa lagi???

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status