Share

72. Hikmah di Balik Badai

"Yeoboya, fighting!" seruku menyemangati suami dengan gaya Korea.

Yudistira langsung sumringah, dan melambaikan tangannya penuh semangat. "Oke, chagiya!!" teriaknya senang. Duh, aku jadi malu!

Semalam sebelum tidur kami sempat ngobrol berdua tentang bahasa Korea yang kami dengar dari tuan dan nyonya rumah. "Sha, yoebo itu nama panggilan untuk suami istri kah?" tanya Yudistira.

"Iya, Yud. Yoebo itu cara seseorang memanggil pasangan hidupnya, suami atau istri. Kalau pacaran beda lagi," paparku dengan gaya sok ahli Korea. Padahal pengetahuanku cuma seupil.

"Oh, gitu. Memang kalau pacar manggilnya gimana?" Kekepoannya berlanjut.

"Chagi atau chagiya," jawabku. Lalu kuterangkan bahwa dalam bahasa Korea mereka menambahkan akhiran "a" atau "ya" di belakang nama atau panggilan, bila sudah akrab. Kalau namanya berakhiran huruf konsonan pakai "a", sedangkan nama yang berakhiran huruf vokal pakai "ya".

Yudistira mengangguk mengerti. "Berarti kamu juga bisa memanggilku yeobo atau chagi, dong?" tany
Teha

Hayo, pergi berdua, pulang bertiga, bisa gak ya? Btw, novel ini mendekati ending, ya, walaupun masih sedikit panjang. Semoga authornya gak molor kayak kolor, doakan dan kasih semangat, ya, pembaca yang budiman. Terima kasih. ^^

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status