Share

74. Menjadi Penolong

"Yud, omonganmu benar banget ternyata, kita pergi ke Korea berdua, pulang ke Indonesia bertiga," celetukku sambil mencolek-colek lengan suamiku. Kami sedang dalam perjalanan pulang ke rumah kami sendiri.

"Hahahaha." Dia tertawa ngakak. Salah satu tangannya mengacak rambutku gemas. "Yah, setidaknya ucapanku sudah terwujud dengan cara yang lain, Sha."

Ah, suamiku! Makin cinta saja aku rasanya jika melihat sikapnya yang selalu membawa positive vibe begini.

"Iya, suamiku. Aku cuma bercanda tadi. Lagipula membantu orang lain yang membutuhkan tidak pernah menjadi hal yang buruk," tandasku dengan senyum menghias bibirku.

"Terima kasih, Ashanna sayang, kamu selalu mendukung keputusanku," ucapnya tulus penuh rasa syukur.

"Sama-sama, Chagiya," balasku dengan nada genit.

"Ahahahaha."

Selepas liburan kami di Korea, kami memang benar-benar pulang bertiga. Bukan aku tiba-tiba berbadan dua, karena hanya seminggu kami di sana, dan terlalu dini untuk mengecek kehamilan.

Adalah seorang ibu yang
Teha

Wah, yang pergi berdua, pulang bertiga, ternyata bertiga sama buibu to? Tapi tenang saja, sebentar lagi dedek bayinya lahir kok ..., bayinya Mas Wawan. Hihi Pokoknya ikuti terus kisah Ashanna dan Yudistira, ya, pembaca yang budiman. Saya spoiler mereka akan punya anak kok, dan kisahnya akan super seru. Mohon ditunggu, ya, Terima kasih. ^^

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status