Share

272). Permintaan Maaf Felicya

"Hai, Dan, Ra. Pagi."

Entah takut atau apa, Danendra langsung merangkul Adara yang berdiri di sampingnya ketika sapaan tersebut diucapkan seorang pria yang saat ini duduk di sofa bersama sang istri.

"Hai," sapa Danendra singkat.

"Pagi, Raf."

Rafly juga Felicya.

Setelah dini hari tadi mengirim pesan pada Adara—mengabari jika dirinya akan segera datang, pagi ini Rafly menepati janjinya untuk berkunjung ke rumah Adara.

Tak sendiri, Rafly datang bersama Felicya yang baru saja pulang dari rumah sakit tiga hari lalu karena memang yang punya tujuan penting datang adalah perempuan tersebut.

"Ada apa?" tanya Danendra. Membaca pesan yang diterima Adara, jujur saja dia masih merasa kesal pada Rafly.

Isi pesan tersebut memang bukan sesuatu yang macam-macam. Namun, tetap saja rasanya tak sopan mengirim chat pada perempuan yang berstatus istri orang di waktu dini hari.

"Ada yang ingin aku bicarakan."

Bukan dari Rafly, ucapan tersebut dilontarkan Felicya. Tak memasang wajah angkuh seperti biasanya,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status