Share

156. Kacau

“Mama, lakukan sesuatu untuk Qizha!” teriak Qasam yang melihat Habiba menjauh dari bed.

“Tidak! Biar mereka saja yang menangani!” Habiba menarik lengan Qasam supaya menjauh.

“Bukankah mama jauh lebih berpengalaman dalam menangani ini?” Qasam pabik, seolah tak percaya pada dia dokter yang kini tengah bekerja.

Dua dokter yang sudah ada di sana, dengan perlengkapan sempurna, tangan telah dibungkus handscoon, kepala teryutup, dan pakaian hijau khas dokter bedah, langsubg bergerak cepat mengeksekusi Qizha.

“Sudah! Tinggalkan dulu Qizha, biarkan mereka yang profesional menangani!” Habiba membawanQasam keluar dari ruangan.

Suster menutup pintu dari dalam.

Qasam menghela napas. Ia pun tak tahu kenapa mendadak jadi seperti orang bodoh di saat begini.

Bisa- bisanya dia mengira mamanya masih bisa menangani pasien sementara mamanya sudah lama berhenti dari profesi itu.

Kepanikan membuatnya jadi hilang akal. Apa lagi ia melihat dan merasakan bagaimana tubuh Qizha menjadi lwmas sekali di tanga
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (5)
goodnovel comment avatar
Tini Wartini
Badai telah berlalu,bahagia kan tuk Qizha...
goodnovel comment avatar
permata eka
qizha sadar kah...jgn buat qizha mati thor
goodnovel comment avatar
inggrid LARUSITA Nganjuk
menyesal pasti belakangan qasam. terima kasih mbk emma hr ini update banyak
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status