Share

58. Perasaan Terlarang.

“Maaf ya kak, sepertinya kakak harus pergi.” Ujar Dion dengan senyum manis di wajahnya.

Wajah Syifa memerah karna marah, dirinya tak terima jika di usir dari rumah yang saat ini dia tempati.

“Apa maksud kamu Dion, kamu tidak punya hak untuk mengusir aku dan adik-adikku dari sini, kita datang ke sini karna mendapatkan izin dari Leon.”

Dion hanya tersenyum sembari menunjukkan pintu depan rumahnya dengan sopan.

Mendapatkan perlakuan sopan dari Dion yang menurutnya sangat kurang ajar, bukannya berpikir untuk keluar dari rumah itu, Syifa malah berpikir untuk menemui Leon agar di berikan pembelaan untuk dirinya dan adik-adiknya.

“Mau kemana kamu?! Pintu keluar ada di sebelah sana!.”

Syifa tak memperdulikan teriakan Riri dan tetap melangkah maju menuju kamar Leon. Sesampainya di depan pintu kamar Leon, Syifa memegang gagang pintu untuk membukanya, namun ternyata pintu itu tak dapat di buka.

Karna tak sabar, Syifa mengetuk pintu di depannya berkali-kali, mulutnya pun tak henti-hentinya untuk
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status