Share

Bab 25

“Bun, Mas, liat kesana, yuk!” Zahra bersemangat mengajak ibu dan kakaknya berkeliling mencari jajan angkringan di sekitar Universitas Gadjah Mada. Gadis itu memang mengajak rombongan ke perguruan tinggi impiannya tersebut untuk sekedar melihat gerbang kampus.

Bumi beranjak semakin temaram. Lampu-lampu PLJ, ruko, toko, rumah, hingga gerobak kaki lima di sekitar lingkungan kampus UGM mulai menyala menerangi keriuhan malam. Semarak para mahasiswa saling berjejal keluar dari persembunyian untuk berburu pemuas pencernaan.

“Jadi kangen ngampus, ya,” gumam Avicenna memecah kesunyian di dalam mobil.

“Heum, seru,” timpal Naya lirih. Tangannya sibuk menepuk-nepuk halus tubuh Aisyah.

“Kita jadi makan di warung lesehan sebelah sana, ‘kan?” tanya Charlotte memastikan.

“Jadi,” sahut Naya cepat. “Sorry, Char, kita gak jadi makan gudeg hari ini.”

“It’s ok. Khalisa sama Zahra lagi gak mau. Daripada mogok makan,” balas Charlotte.

A
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status