Share

#32. Sepupuku Biang Gosip

Setrikaan terlihat letih digosok ke sana dan kemari. Tapi, ngga dengan tukang setrikanya. Dia konstan merapikan pakaian lembar demi lembar, terlebih lagi saat menyetrika seragam coklat milik pak suami.

“Pulang jam berapa nanti, Ma?” tanya lelaki yang keluar dari kamar. Tubuhnya tidak terlalu tinggi, badannya kurus kering. Biasanya lelaki yang mengenakan seragam coklat ini tubuhnya tinggi dan berbadan besar, mayoritas berperut buncit. Namun, dia ngga begitu.

“Malam mungkin, Pah,” jawab sang wanita yang juga bertubuh kurus. Rambutnya dicepol asal-asalan. Sisa kecantikan tersembunyi di balik gurat capainya.

“Ma, aku pergi dulu, ya,” pamit Dendi seraya mengecup kening istrinya yang cukup berkeringat. Tapi, ia tetap cinta.

“Komandan!” teriak dua anak laki-laki. Mereka berdiri di pinggir pintu sambil memberikan hormat kepada ayah mereka yang hendak bertugas.

Dendi bersikap tegap, melakukan hormat balik, kemudian berjongkok. “Kalian jadi anak baik nanti di rumah Nenek, ya. Turuti semua kata
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status