Share

#37. Telepon Dari Mantan

Dada Salma naik turun. Mulutnya terkatup rapat, namun menggeram, sesekali helaan napas berat juga keluar dari sana. Apa yang baru saja disampaikan oleh anak sulungnya itu begitu mudahnya memancing emosinya naik sampai ke ubun-ubun.

“Mobil itu baru lunas, Us,” lirih Salma masih terpukul akan permintaan anak bungsunya. Mobil hitam tipe MPV itu dibeli oleh Bakhtiar demi Firdaus agar mencapai target saat menjadi sales mobil. Baru juga lunas kreditannya dua bulan yang lalu. “Coba kamu pikirkan lagi baik-baik,” mohonnya lagi.

“Makanya, Ma. Lebih enak kalau dijual. Bisa langsung terima duit cash.”

“Terus, Mama?” Salma menepuk dada dengan telapak kanannya.

Firdus mengernyit. “Maksud Mama?”

“Gimana dengan Mama? Kamu ngga mikirin Mama naik apa kalau mau kemana-mana?” Air mata yang menumpuk malah membuat matanya tampak berkaca-kaca.

“Yaelah, Daus kira apa. Bisa aku anterin, Ma,” janji Firdaus dibayangi senyuman, ah, cengiran.

Namun, Salma tahu kalau itu hanyalah janji sebatas di mulut saja. Dia
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status