Share

#44. Terbongkarnya Rahasia Lama

“Diantar siapa?” tanya Balqis menyambut kedatangan istri almarhum sepupunya, Bakhtiar. Tidak luput dicipika-cipikinya pipi Salma.

Salma menunjuk samar ke arah mobil Firdaus, yang mulai menjauh. “Dianter Daus.”

“Walah, kenapa ngga mampir dulu dia, sih?”

“Sudah buru-buru mau ke cafe dia mah,” jawab Salma seraya berusaha masuk ke rumah Balqis. Dia ngga mau ditanya yang macam-macam lagi. Apalagi kalau menyangkut Bella. Duh, bisa pusing sebelah kepalanya.

“Duduk dulu. Aku mau ke belakang sebentar,” pamit Balqis yang disetujui oleh Salma. “Queen, sini,” panggilnya pada putri sulungnya.

Wanita berhidung seperti perosotan di taman itu segera mengikuti ibunya ke belakang.

Sementara itu, Salma berbaur dengan keluarga Firdaus yang lain. Dia cukup pendiam, sih orangnya. Paling hanya senyam-senyum mendengar celotehan wanita seumuran dengannya yang hebohnya bukan main. Apalagi duduk lesehan beralaskan karpet ini, berbagai macam gaya duduk lepas saja mereka tunjukkan. Bersila, kaki naik sebelah, ata
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status