Share

#45. Ulang Tahun Bahri

1 Agustus, tanggal lahir Bahri. Tanggal sederhana yang ngga terlalu sulit untuk diingat.

Tepat pukul dua belas malam, Nisha beranjak dari sejadahnya menuju anak bungsunya itu. Diucapkannya Surah Al-Fatihah sebanyak tujuh kali kemudian dihembuskannya ke ubun-ubun Bahri.

“Selamat ulang tahun, Sayang. Semoga kamu menjadi anak yang sholeh. Aamiin,” ucap Nisha lantas mencium kening Bahri, yang tertidur seraya menganga. Pulas sekali.

Besok itu hari Sabtu, pas sekali saat Nisha sedang libur bekerja. Jadi, dia bisa membawa kedua anaknya jalan-jalan.

Bahri mungkin masih terlalu kecil untuk mengerti makna hari lahirnya, tapi Nisha ingin anaknya bahagia di hari itu.

Meskipun, Firdaus sepertinya lupa akan hari penting itu. Tidak masalah, selama ada dirinya ngga akan dibiarkannya kedua anaknya bersedih.

“Ma, belum tidur?” tanya Efa yang terbangun. Dia merasakan ada yang hadir di belakang punggungnya, saat menoleh sempat kaget karena mukena putih. Tapi, dalam hitungan detik ia mengenali sosok sang m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status