Share

#38. Menunggu Kepastian

“Nisha. Katanya, Bahri sakit, demam,” jawab Firdaus hanya melirik sekilas ke arah istrinya. Tidak berani kalau Bella menangkap bahwa hal itu lebih penting dan otomatis menomor duakan dirinya.

Bella memalingkan muka, berpura-pura mengecek perombakan di sisi kanannya. Padahal, dia tengah menutupi giginya yang bergemeretak dan tangannya yang terkepal kuat. Kesal, kenapa Nisha masih saja disebut-sebut padahal dia sudah sah nikah sama Firdaus.

Bella menoleh. “Terus?” tanyanya lagi setelah berhasil menguasai emosinya. Akan tetapi, rahang yang mengeras itu ngga bisa ia sembunyikan.

“Nisha minta biaya ke dokter anak langganan. Nanti mau aku transfer pulang dari sini.”

“Ngga usah, Mas,” tukas Bella cepat.

Tukang yang tengah menempel partisi sampai melirik ke arahnya. Terkejut, tampaknya. Ternyata ibu tiri jahat itu ada satu, nih, di dunia nyata.

Firdaus memergoki tatapan tukang itu, lalu menatap istrinya. “Kenapa gitu, Beib?”

“Pokoknya jangan! Sekarang kita itu suami istri, lho. Kalau Mas mau n
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status