Share

#42. Upah Yang Tak Seberapa

Circle Cafe. Akhirnya berdiri sejak tiga bulan yang lalu. Bella memantau langsung perkembangannya. Terkadang sambil ditemani Firdaus, sering kali pas sore sampai malam karena ngga ada jam kuliah yang harus diisinya.

“Kak Bella, maaf aku ngga bisa masuk hari ini. Ngga enak badan.”

Pesan singkat dari Diva, pegawai yang baru direkrut Bella dua minggu lalu itu membuatnya gundah gulana. Bagaimana tidak, siapa yang akan bekerja di cafe ini dari jam sepuluh pagi sampai menjelang maghrib nanti. Sementara Bella hanya mempunyai dua karyawan. Diva shift pagi dan Ryan untuk shift malam.

“Duh, Diva ngga masuk kerja, Mas,” keluh Bella pagi ini seraya membuang muka dari layar gawai.

Firdaus tengah bersiap-siap hendak ke kampus. Ada dua kelas yang harus diisinya pagi dan siang ini. “Kamu sendirian ngga apa-apa, kan?”

Bella beringsut ke pinggir tempat tidur. “Ih, kamu tega Mas biarin aku kerja sendirian?!”

“Lah, jadi gimana? Ryan mau kamu suruh masuk pagi, terus siapa yang jaga malam? Atau, kamu mau ba
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status