Share

52. Terpaksa Berpisah

Aku malu mendengar kelakar mereka. Bisa-bisanya Muzammil berbicara seperti itu, padahal jangankan menyentuhku tidur saja kita terpisah. Kasihan Muzammil menutupi banyak hal hanya demi aku.

"Sudah kalian berdua istirahatlah, besuk operasi kita mulai pukul 09.00!" pesan dr. Fuad. 

"Oke, kita cepat istirahat kok dan jangan khawatir sementara aku tidak menyentuh istriku kok," ujarnya sambil mata dan senyumnya menggoda aku.

Aku yang tahu maksud kelakar Muzammil segera menunduk menahan malu. Dokter Fuad meninggalkan kamar kita sambil menutup pintu kamarku. Kini di kamar ini tinggal aku sendiri bersama Muzammil. Otomatis karena statusku suami istri Fuad menyediakan satu kamar untuk kita.

"Aku tidur bawah saja, Zhee, tidurlah dulu aku masih mainan ponsel," kata Muzammil.

"Jangan Kak, tidur di atas di sebelahku nggak papa kok," sahutku.

Apapun alasannya dia adalah suamiku, aku harus berbakti kepadanya. Dia berhak atas tubuhku meskipun aku

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status