Share

Bab 22 - Keputusan Vania

"Tidak, Paman." ucapnya tegas seraya menggelengkan kepala. "Aku tidak mau melakukan hal itu!"

Mendengar jawaban Vania, Bastian terbelalak, mencerna dalam sepersekian detik.

Selagi Bastian tertegun seraya menatap Vania dengan muka yang tiba-tiba berubah merah karena marah, Vania balik badan dan pergi dari ruangan tersebut!

Kepergian Vania tentu saja diringi teriakan dan cemoohan menyakitkan yang keluar dari mulut sang Paman.

**

Di kedai kopi, selagi Aditama tengah menyesap minuman kopinya, tiba-tiba ponselnya bergetar. Dia segera mengeluarkan ponselnya dari dalam saku celana dan melihat nama sang istri terpampang jelas di layar.

"Vania?" Aditama bertanya-tanya dengan alis tertaut.

Tumben sekali Vania menghubungi dirinya dijam-jam kerja? Ada apa?

Mendadak, Aditama melebarkan matanya tatkala teringat sesuatu.

Apa terjadi sesuatu dengan istrinya?

Tanpa berlama-lama, Aditama langsung menerima panggilan masuk dari sang istri dan menempelkan ponsel di telinga. "Hallo, Van. Ada apa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status