Share

Dua puluh empat

"Maaf, Mas. Aku tak bisa kembali bersama kamu."

Ada yang sakit di dada Randi. Rasanya sama seperti pisau yang tergores di nadinya tadi. Namun, kali ini sakit itu tak berdarah. Melainkan hanya nyeri yang teramat dalam.

Yasmin pun tak kuasa menahan bulir bening yang begitu saja luruh ke pipinya. Sekian lama mereka merajut pernikahan, bisa kandas oleh orang ketiga.

Penyesalan dalam hati pria itu tak dapat mengembalikan rasa yang terluka olehnya. Air mata yang tumpah begitu deras pun tak akan bisa di hapuskan begitu saja.

"Aku benar-benar menyesali kebodohanku. Memungut kerikil dan membuang berlian."

Yasmin menarik napas, lalu membuang kasar. Tak mau berlama-lama, dia pamit untuk ke luar ruangan.

"Aku pamit, jaga diri kamu. Jangan berbuat kebodohan lagi."

"Yas," ucapnya lirih.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status