Share

Panggilan-Panggilan Intim

Rakin dengan sikap semaunya mendatangi Wira yang sedang serius mengamati bacaan-bacaan aneh – julukan dari Rakin pada setiap buku kakaknya. Kalau disandingkan, jelas mereka dua manusia berbeda dalam segi keahlian, sifat dan keinginan. Hanya saja, orang lain bisa mengatakan kalau mereka saudara dengan wajah yang memiliki kesamaan. Rakin duduk tak jauh dari sang kakak, melihat laki-laki di depan dari ujung kepala hingga ujung tangan. Jangan harap Wira memberikan suara pertamanya. Lebih baik dia membaca lusinan buku daripada meladeni bocah nakal.

“Tidak usah pura-pura, kak. Aku tahu kau memikirkan kakak ipar.” Senyum mengejek mulai ia keluarkan. Lalu ia menggeserkan tubuh agar bersandar pada sofa. “Adikmu siap mendengar curahan hati seorang kakak, tuh.” Rakin kembali mengeluarkan omong kosong seraya mata itu mengamati gerak-gerik Wira.

Lelaki di balik meja menghela napas, “Aku mengaku kalah. Benar aku sedang memikirkan Kiran, tapi tidak ada urusannya denganmu. Sekarang

Basreswara

dukung author dengan menaikkan rating karya ini, berupa permata sebanyak-banyaknya dan bintang lima dari kalian ^^

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status