Share

Penggemar Yang Lain

“Tunggu dulu!” Aiden memekik, ketika taksinya berhenti di depan pagar tinggi. “Ini rumahmu?”

“Rumah orang tuaku, lebih tepatnya.” Ray menjawab, setelah dia menyapa satpam.

“Iya ... maksudku itu.” Aiden makin berkerut saja mendengarnya. “Aku tidak tahu kalau kau ternyata orang kaya.”

“Maksudku .... Aku tahu kau kaya, tapi kupikir tidak sekaya ini.” Aiden menunjuk rumah besar yang kini terpampang nyata di depannya.

Rumah Ray memang tidak sebesar rumah keluarga Aiden, tapi tetap saja. Hanya orang yang benar-benar kaya yang bisa punya rumah megah bergaya Eropa seperti ini. Aiden langsung tahu hanya dengan sekali lihat.

“Rasanya biasa saja,” jawab Ray yang menggaruk kepalanya dengan bingung. “Lagi pula yang kaya itu kan orang tuaku.”

“Wah, pemikiran yang luar biasa.” Mau tidak mau, Aiden merasa kagum pada sahabatnya itu.

“Tidak usah memu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status