Share

Bab 20

“Mas, bisakah aku ketemu sama anak-anak?” pinta Riri kepada suaminya, “aku merindukan mereka. Apa mereka sudah makan? Sudah minum susu? Aku nggak bisa tenang, apalagi memikirkan Fadlan. Dia itu nggak bisa banget kalau jauh dari aku.”

“Mereka sudah tidur nyenyak di tempat Ibu, Ri. Mereka senang karena ada kakak-kakaknya di sana, Rizki, Abraham sama Viona,” jawab Ilham.

“Kamu tidurlah, istirahat. Supaya kamu bisa cepat kembali pulih. Ini kesempatan yang diberikan oleh Tuhan supaya kamu bisa sejenak beristirahat. Tenangkan pikiranmu.” Ilham mengusap-usap lengan istrinya agar Riri lekas tertidur. Namun wanita itu tetap tidak bisa melakukannya karena pikirannya dipenuhi dengan berbagai macam masalah.

“Aku masih merasa kehilangan anakku. Masih nggak percaya di sini sudah nggak ada dia,” kata Riri mengusap perutnya yang juga diikuti oleh Ilham.

“Apa yang kamu rasakan, sama sepertiku. Aku saja bisa menangis, apalagi kamu yang mengandungnya,” balasnya ikut sedih lagi.

“Apa mereka tahu aku ....”
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status