Share

43. Nasihat Suratmin

“Bagaimana betulkan apa yang saya bilang, sekarang lebih baik kamu bayar saja tidak baik mengambil rezeki orang lain dengan paksa.”

“Kamu sendiri saja jika diposisinya tadi ngotot harus membayar dua porsi karena rugi begitu juga dengan yang kamu lakukan sama Bu Ningsih,” jelasnya lagi.

“Tuh dengar, bayar,” ucap salah satu dari mereka.

“Dasar Suratmin, sudah membuat aku malu dengan ceramah yang sok jadi ustaz ini, awas kamu Suratmin!”

“Kamu dengan saudara kembarmu itu sama saja sok banget jadi orang, yang satu memang kaya tetapi pelitnya minta ampun sedangkan yang ini miskin tetapi sok kaya, sok bijak,” gerutu Dodi dalam hati.

“Sudah jangan banyak pikir, pakai acara melamun lagi!” hardik salah satu pelanggan.

“Iya ini bayar, aku nggak lari kok!” bentak Dodi sembari mengeluarkan dompet dari saku celana belakang.

Dan betapa terkejutnya mereka di sana karena uang di dompetnya hanya ada satu lembar uang kertas berwarna cokelat.

Dodi mengambilnya dan memberikan uang itu dengan percaya dir
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status