Share

Bab 17

"Kamu jangan egois, Mutia! Dia juga anak Haikal dan cucu Ibu!" tegas wanita yang bergelar mertua itu.

Wajahnya terlihat cemas bukan main, memandangku dengan penuh emosi, sedangkan Neneng masih membesi.

"Jangan gitu dong, Sayang, aku yakin kita bisa hidup rukun bersama," ujar Mas Haikal merayu.

Kupasang tampang sejudes mungkin, diri ini tak ingin lagi dikalahkan oleh ia yang bergelar istri kedua, enak saja aku yang harus mengalah demi dirinya.

Jika Mas Haikal tegas dan memegang prinsip dengan kokoh tentu aku takkan mengambil langkah sekejam ini, tapi yang terjadi saat ini Mas Haikal berubah lembek dan plin-plan.

Apa ia telah berubah menjadi serakah? aku takkan biarkan kamu bisa memperlakukanku semena-mena, Mas!

"Aku tanya sama Ibu, kalau misal Ibu dimadu mau engga? sakit ga?" tanyaku sambil memandang tajam wajah menornya.

Anak dan menantu sama saja, sama-sama ganjen!

"Ya ... kalau misal itu yang terbaik kenapa engga," jawab ibu gelagapan.

"Hallah jawabnya aja kaya yang ga yakin." Aku m
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Kalea 123
kapokmu kapan Haikal,wkwkwk
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status