Share

BAB 05 | MERASAKAN KASIH SAYANG BARU

Sesuai janji nya Jovanka kembali ke kediaman Smith di sore hari dengan dijemput supir kediaman itu. Setelah menyapa keluarga Smith, sang ibu mertua menyuruhnya membawa Jonas ke atas.

"Kau mau mandi sekarang?" Tanya Jovanka mengangkat wajah nya menatap sang suami.

"Hmm." Hanya deheman saja yang keluar dari bibir pria itu.

"Apa aku juga harus membantumu mandi juga?" Tanya Jovanka polos tak ayal membuat sudut bibir Jonas berkedut .

'Menggemaskan.' Batin nya.

"Hmm." Dehem nya lagi, seperti nya Jovanka akan jantungan jika harus memandikan bayi besar seperti Jonas, lagipula entah kenapa ia harus bertanya seperti itu.

Dan teruntuk Jonas sendiri, entah mengapa ia sangat ingin mengerjai gadis yang berstatus istri nya ini.

Dengan perlahan Jovanka kembali mendorong kursi roda masuk ke dalam kamar mandi. Lalu membantu suami nya untuk berpindah ke kursi yang sudah di sediakan di sana.

"Kenapa melamun?" Tanya Jonas dengan mata memicing membuat Jovanka salah tingkah.

"Ekhm, emm itu ... Harus dimandikan juga ya." Susah payah Jonas mempertahankan raut wajah nya. Kenapa harus istrinya ini banyak bertanya, padahal tinggal lakukan saja selesai.

Dan lagi Jonas hanya membalas dengan deheman serta anggukan kepala.

Dengan tangan sedikit bergetar, Jovanka membuka satu persatu kain yang menempel di tubuh atletis suami nya hingga meninggalkan boxer yang menutup aset pribadi pria itu.

"Kalau gak nyaman bilang ya." Jonas hanya membalas nya dengan deheman saja.

Ia menikmati peran nya menjadi raja yang mandi saja di mandikan. Fakta nya selama ini tak ada satupun perawat yang membantu nya hingga mandi dan berpakaian.

"Sshhh." Jovanka panik kala mendengar ringisan dari bibir pria itu, dengan mata terpejam dan kepala mendongak.

"Jonas kau baik - baik saja kan?" tanya Jovanka khawatir memegang lengan kekar Jonas.

'Arggh sial, kalau begini aku yang sial. Lagi pula kenapa benda ini sangat tak tau diri.' Maki Jonas tanpa mau membuka kedua matanya.

"Kau keluar saja." Ucap Jonas dengan suara serak dan rendah.

"Tapi kau tidak apa-apa kan?" Tanya Jovanka dengan tatapan khawatir, dan itu terlihat nyata oleh netra mata Jonas.

Pria itu hanya membalasnya dengan gelengan saja, mau tak mau Jovanka pun keluar dari sana dengan perasaan bersalah.

Meninggalkan Jonas yang harus siap menenangkan adik kecil kesayangan nya yang sudah lama tidur.

Sementara Jovanka pun masuk kedalam walk in Closet untuk mempersiapkan pakaian suami nya. Ah sial, sekali lagi Jovanka harus melihat barang pribadi suami nya itu.

Entah lah sampai kapan ini terjadi, yang pasti nya Jovanka meyakinkan diri nya agar tak jatuh cinta pada sosok Jonas.

Karena kenyataan nya Pria itu begitu mempesona walau hanya duduk di atas kursi roda. Bukan, bukan soal harta kekayaan lagi! nyatanya pria itu memang sangat tampan.

Semoga saja Jovanka mampu menahan agar tak jatuh pada pesona pria yang kini menjadi suaminya.

Malam ini adalah malam pertama bagi pengantin baru itu untuk tidur dikamar yang sama.

"Mau ke mana kau?" Tanya Jonas dengan tatapan tajam sehingga membuat Jovanka menunduk dan bergeleng.

"Aku hanya ingin tidur di Sofa, tapi jika tidak boleh di bawah juga tak apa." Ucap Jovanka yang masih takut untuk mengangkat wajah nya.

"Oh ya sudah, tidur di Sofa saja." Jovanka menghela nafas lega, dengan kepala menunduk ia memutar tubuh nya dan berjalan menuju sofa panjang yang ada di kamar tersebut.

Sial nya, entah lupa atau sengaja mertua nya tak ada membahas soal kamar yang bersama atau terpisah. Dan lagi permasalahan tentang kamar tak ada didalam kontrak nya bersama Jonas.

Padahal ia berfikir kalau akan pisah kamar dengan suami nya, jujur saja ia takut jika harus satu atap bahkan satu kamar dengan pria dewasa seperti Jonas.

Sementara Jonas sendiri langsung merebahkan tubuh nya dan memejamkan kedua matanya. Berbeda dengan Jovanka, Fikiran nya tertuju pada adik nya.

******

Pagi hari sudah menyapa, bahkan sinar nya sudah memasuki sela-sela tirai jendela. Namun sosok Jovanka dan Jonas masih sama - sama memejamkan mata nya.

Tentu saja masih terlelap, karna tadi malam Jovanka sendiri sangat lama baru terlelap. sementara Jonas pun sama, saat tengah malam ia terbangun dan tak sengaja menatap ke arah sang istri yang terlelap.

Penampilan wanita itu yang hanya memakai gaun malam dan selimut yang tersingkap membuat Jonas tak tenang.

Bahkan dengan susah payah ia turun dari ranjang untuk menutup tubuh istri nya dengan Selimut.

Sial sekali malam Jonas, sudah tak dapat jatah malam pertama malah mendapat cobaan seperti itu.

Harus kah ia mengatakan pada kedua orang tua nya agar pisah kamar saja. Tapi seperti nya hal itu akan di tolak oleh kedua orang tua nya.

Seorang wanita yang masih terlihat cantik di usia nya tak lagi muda. Menatap penuh kasih sayang pada sosok yang ada di atas ranjang, lalu ia melarikan pandangan nya ke arah sofa.

"Semoga hubungan kalian semakin dekat kedepan nya Nak." Gumam Delisa mengulas senyum manis di wajah nya.

Kaki nya melangkah ke arah Sofa dan sedikit membungkuk lalu mengelus lembut lengan menantu nya.

"Jovanka, Bangun Nak sudah pagi." Suara lembut itu mampu membuat Jovanka terusik dalam tidur nya.

Perlahan mata indah itu mengerjab dan terbuka sempurna. Tak ada respon untuk beberapa saat, Jovanka hanya menatap bingung pada sosok yang ada di depan nya.

"M-Mom?!" Akhir nya Jovanka tersentak dan begitu cepat mendudukkan tubuh nya sehingga selimut nya terbuka.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status