Share

BAB 07 | BERTEMU GABRIEL

"Jonas, aku izin bertemu adikku ya." Seru Jovanka setelah Jonas duduk nyaman di dalam mobil.

Jonas yang tadi nya tak memperhatikan wanita itu pun kini menatap ke arahnya.

"Kau akan kembali jam berapa?"

"Aku akan kembali sebelum kau pulang dari kantor." Jawab Jovanka dengan mengulas senyum tipis.

"Baik, dan kau pergilah dengan supir jangan naik angkutan umum."Ucap Jonas mengangguk pelan.

Jovanka yang mendengar hal itu pun sontak mengulas senyuman semakin lebar.

"Terimakasih Jonas, kau bekerja lah dengan semangat." Ucap Jovanka tersenyum manis.

"Hmm."Jonas hanya berdehem, terlebih ia merasakan gelagat aneh kala menatap senyuman istrinya itu.

Setelah mobil yang membawa suaminya itu pergi, Jovanka kembali masuk kedalam untuk bersiap pergi menemui adiknya.

Sudah satu minggu sejak kepulangan adiknya dari rumah sakit mereka belum bertemu. Jovanka memiliki waktu bertemu adiknya kalau Jonas sedang pergi bekerja.

******

Kini Jovanka sudah berada di salah satu unit apartement mewah milik keluarga suaminya. David memang sengaja memberikan tempat itu agar mendapat pengamanan yang baik

Tak tanggung-tanggung karena Delisa pun memberikan dua orang asisten yang akan menemani Gabriel disana.

"Bagaimana kabarmu sayang? tidak ada masalah lagi kan?" Tanya Jovanka sembari memeluk tubuh adiknya.

"Aku baik-baik saja kak, dan ini semua berkat kebaikan kakak." Ucap pria remaja itu dengan mengulas senyum pada kakaknya.

"Kakak hanya melakukan yang kakak bisa Gabriel, dan yang membayar semua biayanya tetaplah mereka." Ujar Jovanka dengan mengelus lembut rambut adiknya.

"Tetap saja kak, aku merasa bersalah karena aku kakak harus menikah dengan orang itu." Ucap Gabriel dengan suara pelan.

Jovanka menghela nafas pelan dan bergeleng, baginya tak masalah asal adiknya bisa baik-baik saja seperti saat ini.

"Gabriel, kakak tidak masalah harus menikah dengan Jonas. Dia pria yang baik dan kedua orang tuanya juga sangat baik, jadi kau tak perlu memikirkan hal itu hmm."

Gabriel menatap kakaknya dengan tatapan sendu, saat pertama kali berpindah ke apartemennya saat ini. Dia tak sengaja mendengar percakapan kakak nya dengan seseorang.

Gabriel terus memaksa kakaknya agar mau berbicara dan disana lah Jovanka memberitahu segalanya mulai dari pengobatan nya yang akan dicabut sampai ia bertemu dan membuat kesepakatan dengan David.

Bahkan sebelum kepergian Mertua Jovanka keluar negeri, kedua paruh baya itu sempat menjenguk dan memastikan keadaan Gabriel baik-baik saja.

Walau disaat itu Gabriel belum mengetahui status kakaknya yang sudah menikah. Jovanka hanya mengatakan pada adiknya kalau kedua mertuanya adalah orang yang telah membantu dirinya.

"Apa kau baik-baik saja tinggal disini?" Jovanka mengalihkan pembicaraan mereka agar adiknya tak kefikiran tentang pernikahan nya lagi.

"Semuanya baik kak, kedua Bibi itu juga sangat baik." Jawab Gabriel dengan mengulas senyum tipis.

"Kakak senang mendengarnya, setelah keadaan mu benar-benar membaik kau akan kembali masuk sekolah. Orang tua Jonas sudah mengurus kepindahan kamu ke sekolah yang baru." Beritahu Jovanka.

"Kenapa harus pindah kak? Aku baik-baik saja kok disekolah yang lama."

"Jaraknya terlalu jauh dari sini, lagipula kau akan mendapatkan pendidikan yang jauh lebih baik. Dan kakak berharap kau akan memanfaatkan nya sebaik mungkin." Ujar Jovanka menatap lekat adiknya.

Harapan nya adalah dikemudian hari adiknya bisa menjadi orang yang sukses.

"Aku berjanji kak, aku tidak akan mengecewakan mu." Kedua nya kembali berpelukan.

Ditinggal pergi selamanya oleh kedua orang tua membuat kehidupan Jovanka dan Gabriel berubah 180°.

Sebelum nya kehidupan mereka yang bahagia harus hancur karena kecelakaan yang merenggut nyawa kedua orang tuanya.

Bahkan Jovanka harus mengubur dalam-dalam cita-cita nya yang ingin melanjutkan pendidikan di Universitas ternama di negaranya.

Menjelang sore hari, Jovanka pun berpamitan pada adiknya karna suaminya akan segera pulang dari kantor.

Mereka hanya menghabis waktu dengan berbagi cerita, makan siang bersama dan beberapa hal lainnya.

Walau terasa berat meninggalkan adiknya hidup sendirian tanpa dirinya. Tapi Jovanka harus bisa, ada harga yang dibayar demi kebaikan adiknya.

Lagipula Jonas sama sekali tak membatasi dirinya kalau ingin bertemu adiknya. Hanya saja memang ada waktunya, tak boleh berada diluar saat Jonas sudah kembali dari kantor.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status