Share

BAB 80.

Kanisa terlihat merenung memikirkan kata-kata nyonya Elsa dulu dan juga Netra. Dia berdiri di dekat jendela, di mana jendelanya sengaja Kanisa buka sehingga angin malam masuk ke dalam kamarnya.

Kanisa menatap langit gelap di atas sana, helaan nafas panjang beberapa kali keluar darinya. 

“Haruskah aku memaafkan dia, memaafkan semua kesalahannya?” 

“Aku juga tidak ingin terus-terusan berada di dalam situasi seperti saat ini. Aku juga ingin merasakan kebahagiaan tuhan.”

Kanisa bersidekap, menyenderkan kepalanya ke kusen jendela di sampingnya tanpa melepaskan pandangannya dari langit.

“Aku sudah memutuskan, aku akan berusaha berdamai dengan masa lalu dan berusaha memperbaiki hubunganku dengannya. Meski ini mungkin akan sulit tapi aku akan mencoba,” putus Kanisa pada akhirnya.

*** 

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status