Share

Bab 103

Bab 103

Waktu rasanya berjalan begitu cepat untukku. Dua minggu sudah berlaku sejak kejadian di Malang itu. Kini aku dan anak-anak serta Bi Nur pun susah pindah ke rumah lama. Kami menjalani hari dengan riang, tanpa sedikit pun ingin tahu tentang Mas Hasan atau Nesya. Meski beberapa kali kulihat video dan berita mereka di sosial media.

Fika pun masih di rumah saat ini, karena masih libur akhir semester. Tetapi mungkin beberapa hari lagi dia sudah kembali pergi. Rasanya hati ini begitu lega dan plong ketika sudah bisa menyelesaikan semua ini.

Dua minggu ini menjadi hari-hari yang tenang bagiku. Aku bisa memulai hidup baru dengan bercocok tanam sayuran dan juga bunga di kebun belakang. Dengan pergi ini malah membuat otak dan badanku semakin sehat.

Rencananya, aku akan menyewakan rumah yang baru kami tinggali selama enam bulan itu, dari pada tak terpakai.

"Ma, kenal dengan yang namanya Pak Rusli?" tanya Fika sambil menunjukan layar ponselnya.

Aku pun mengangguk sambil membaca chat yang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status