Share

Bab 104

Bab 104

Aku pun meminta pada Fika ponsel itu.

"Jangan diterima Ma. Bukankah lebih baik jika kita tidak lagi berhubungan dengan perempuan ular itu?" ucap Fika sambil menatapku lekat.

Kuambil nafas dalam lagi kali ini. Sebenarnya apa yang dikatakan oleh Fika itu tidaklah salah, tapi entah mengapa rasanya kali ini aku ingin sekali menerima panggilan dari Nesya itu.

"Gak apa-apa Fika. Mungkin sudah waktunya berdamai dengan masa lalu," ucapku sambil tersenyum.

Beberapa saat Fika masih terdiam namun kemudian dia pun memberikan benda pipih kesayangannya padaku.

"Ya sudah terserah mama saja deh. Semoga saja si Nesya nggak buat masalah lagi ya Ma," kujawab kerisauan Fika itu dengan anggukan dan senyuman.

Segera kuterima panggilan itu, dan saat itu juga si Nesya menangis. Volume panggilan dari ponsel Fika saat itu lumayan besar, jadi sepertinya Fika pasti mendengar apa yang baru akan kami bicarakan melalui sambungan telepon itu.

"Tante ... tolong maafkan Nesya Tan. Tolong berikan maaf atas s
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status