Share

Geulis Pisan

“Renata bukan maksudku begitu lho.”

Akhirnya dia buka suara juga. Sebetulnya aku sangat dongkol, gara-gara kecerobohan juga niat gilanya membahayakan nyawa. Apa nggak ada cara lain selain mengorbankan diri akhirnya merugikan sendiri dan keluarga besar. Malah pakai ngomong aneh-aneh. Rasanya ingin kujewer telinga suamiku atau kujambak rambutnya. Tapi akan sangat kurang ajar sekali aku.

“Huftttttt.”

“Ren, kenapa gitu sih. Monyong aja bibirmu. Aku hanya bercanda.”

Sudah ngomong ngalor ngidul. Katanya hanya bercanda.

“Renata. Ngomong dong, jangan diam. Aku mau ke teras depan. Mau bantu aku pakai kursi roda?”

Tring.

Suara bel berbunyi. Akhirnya dua perawat jaga masuk ke dalam. Biarlah mereka yang membantu suamiku untuk duduk di kursi roda. Kenyataan tubuh Mas Gavrielle tidak terlalu kaku, bahkan kulihat Mas Gavrielle sudah leluasa menggerakkan kaki juga anggota tubuh yang lainnya.

“Buk…… silahkan.” Suara perawat mengagetkanku.

“Baik terimakasih, kalian bisa istirahat. Saya dan bapak akan j
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status