Share

Tawaran Mr. Matsuyama

Ponselku berdering saat lewat tengah malam. Nomor asing terpampang. Kugeser layarnya dan kutinggalkan ruang rawat suamiku. Dua perawat sedang minum teh di ruang tamu. Aku kurang nyaman sebtulnya kalau ada dua perawat pria yang menetap dirumah ini. Entahlah, namun tidak mungkin juga kalau perawat yang membantuku adalah wanita. Aku lebih tidak rela.

“Selamat malam. Dengan siapa?”

[Kamu masih mengenali suaraku bukan Renata?]

“Nggak mungkin saya lupa, Mr. Matsuyama. Nggak perlu basa basi Tuan, apa yang Tuan inginkan dari perusahaan kami. Saya nggak menyangka Tuan begitu culas. Cih.”

[Kamu ini masih saja sombong. Kamu lebih memilih suamimu sekarat selamanya, begitu?]

“Ternyata memang benar, ada Udang di balik tembok, bukan di balik batu.”

Buahagahaha.

[Aku akan memberikan penawar racun itu asalkan kamu bersedia menjadi brand ambassador dari produk teh perusahaanku.]

“Sudah saya duga, ternyata Tuan memang picik sekali.”

[Kamu nggak punya sopan santun ternyata!]

“Sudahlah Tuan Matsuyama, jan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status