Share

Maira Pamitan ke Luar Negeri

“Paman Abdul! Paman?” Papa Syaron bergegas mendatangi pria yang tengah berada di kursi roda itu.

Paman Abdul menganguk. Lalu mama menyusul papa ke ruang tamu.

“Paman darimana bisa tahu keberadaan kami?”

Papa mungkin lupa kalau dulu Meira lah yang menjemputku untuk kabur saat aku mengetahui kebenaran tentang hal buruk yang sudah dilakukan suamiku. Mungkin papa justru tidak tahu akan hal itu.

“Renata.”

Meira mendorong kursi roda Paman Abdul hingga mendekat padaku. Aku benar-benar tak tahu apa rencana sahabatku itu. Aku tak sanggup memikirkan banyak hal lagi, terutama masalah orang luar apalagi perusahaan. Yang kupikirkan adalah kesehatan suamiku dan keluarga besarku.

Paman Abdul meraih tanganku. Dan beliau menjabat tanganku, aku tertegun. Memang banyak drama di keluargaku, tak kusangka ditengah keluarga besar konglo seperti keluargaku ini ternyata setiap hari kita bak jadi aktris atau aktor yan

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status