Share

Kami sudah Menikah

Mata kami membelalak begitu melihat sosok yang memanggil Renata adalah Frederico. Ia sedang bersama beberapa orang. Kukira mereka tidak tahu identitas asli isteriku yang notabenenya dipanggil Syaqiella.

Renata menggenggam jemariku. Ia pun merapat ke tubuhku. Tanganku sigap untuk meraih pinggangnya, Renata terkesiap.

Frederico terlihat kecut saat melihat Renata bermanja padaku. Sementara tiga orang dibelakangnya menatap intens ke arah isteriku.

“Frederico, tumben tidak meeting di lounge atau privete room?” Sapaku.

Aku mengulurkan tangan kananku sementara tangan kiriku tetap memegang bahu Renata. Kurang etis. Biarkan saja. Aku tidak ingin isteriku merasa tidak nyaman, apalagi atas kekurangajaran pria yang sudah hampir melecehkan isteriku.

Terpaksa, aku menepi. Kami duduk di lobi. Orang-orang di belakang Frederico pun memilih duduk di tempat sama. Kebetulan lobi caffee sangatlah luas, bisa dibilang

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status