Share

Lingerie merah

Firman mengangguk, "Bagaimana caraku agar membuatmu percaya?"

Aku menatapnya dalam. Tatapan kami terpaku. Tangisku mulai mereda, aku langsung memeluk Firman.

Firman mengusap rambut panjangku, "Awalnya aku memang hanya ingin membuatmu berpaling darinya. Namun, ternyata perasaan itu hadir, melupakan dendamku. Dan sekarang, aku ingin memilikimu." ujarnya.

Aku yang masih sesegukan memukul pelan dada bidangnya.

"Cup, cup! Jangan menangis. Maaf telah membuatmu bersedih, tapi aku sudah tidak punya hubungan apapun lagi dengan Renata."

Firman mengusap air mataku, kemudian mengecup punggung tanganku berkali-kali.

"Udah jangan nangis lagi, jelek. Ingusnya keluar tuh, ih jorok."

Aku mencebik, kemudian mencubit pinggangnya. "Aw, sakit."

"Hatiku lebih sakit!" ujarku.

"Iya, maaf. Aku kira kamu nggak liat. Ternyata ngintip." balasnya.

Aku mengusap pipiku dengan kasar. kemudian berusaha untuk bangun. Firman membantuku, aku menopang pada lengannya.

Setelah aku berdiri dengan tegak, Firman mengambil kota
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status