Share

51. PERCAYA

"Katakan saja dan jangan berbelit-belit!"

"Aku serius, Sananta. Jika kau bisa melacakku, kenapa tak kau temukan Hara? Harusnya sebelum kau menuding aku pelakunya, maka kau sudah lebih dulu tahu di mana keberadaannya."

Sananta menggeram, kepalannya kembali bergetar. Sekuat tenaga dia berusaha mengendalikan diri.

"Jika tak kau temukan Hara di tempat di mana kau berhasil melacak jejakku, maka tanyakan pada orang-orang suruhanmu. Jika mereka tak mau mengaku, kau harus pastikan sendiri dengan mata kepalamu."

"Di dunia ini, tak ada yang bisa dipercaya kecuali tangan dan kaki sendiri, Sananta. Begitupun aku. Kau tak boleh percaya sepenuhnya padaku, atau kau akan seperti saat ini."

"Aku tak percaya kau melakukan ini padaku, Ari." Suara Sananta bergetar, kemarahannya telah diganti kekecewaan. Bagaimana dia begitu terpuruk selama ini. Disangkanya Ari teman sepenanggungan, ternyata pemuda itu kenyang menertawakannya di belakang punggungn
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status