Share

55. ADU DOMBA

"Aku benar-benar tidak tahu menahu, Sananta. Hara bilang dia akan mengusahakannya saat aku dipenjara. Tak lama, aku dibebaskan dengan jaminan. Setelah itu aku menerima kiriman pos. Surat kuasa darinya. Aku semula tak percaya, tapi agaknya hati Hara telah melunak.

Aku sendiri sudah melupakan soal ambisiku padanya. Aku sadar itu salah, tapi ketika surat itu datang, aku bisa apa selain melanjutkannya? Sejak di bawa ke polisi itu, aku merasa menyesal dan memutuskan untuk mendukung Hara. Begitu surat kuasa itu datang, aku pun mengikut saja."

Kata-kata Bibi Sartika terus terngiang di kepala Sananta. Dilihat dari caranya, wanita itu nampak bersungguh-sungguh. Ingatan itu menambah banyak benang kusut di kepalanya.

Sekarang ini dia sedang menunggu papanya di ruangan lelaki itu, setelah perjalanan jauh dan pertemuan yang menjengkelkan dengan Ari.

"Kau pulang cepat, Sananta?" tegur Tuan Saddil begitu masuk ruangannya.

"Ya." Sananta menjaw
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status