Share

63. MAAF

"Aku tidak akan memaafkanmu. Aku akan membunuhmu jika anakku kenapa-napa," desisku tajam. Setelahnya air mataku yang mulai kering kembali merebak.

"Aku akan menerimanya. Aku akan menerimanya," tangisnya pecah.

Aku memalingkan wajah. Berusaha agar air mataku tak terlihat olehnya. Aku lelah. Lelah sekali.

"Hara," sentuhan lembut terasa di pipiku. Kubuka mata dan wajah Kak Ratna terpampang di sana. Sedari tadi Kak Ratna hanya bersidekap tak jauh dari tempatku berbaring. "Jangan tidur, oke? Sebentar lagi kita sampai. Bertahanlah. Kamu pasti kuat."

Aku mengangguk pelan. Tentu saja, aku harus bertahan apapun yang terjadi, agar bayiku juga bisa merasakan tekadku dan berjuang di dalam sana.

"Dan maaf, Mas. Tolong berhenti mengajaknya bicara. Mungkin itu bagus untuk membuatnya tetap terjaga, tapi sepertinya dia kurang nyaman dengan itu. Kondisinya bisa bertambah buruk nantinya."

Aku tak melihat ekspresi dua orang yang membersam
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status