Share

70. PERJALANAN

Hari yang ditentukan itu tiba. Sehari sebelum Kak Sananta berangkat, dia mengantarku ke kampungku. Perjalanan darat selama lima jam lebih. Untunglah kandunganku sudah lebih kuat lagi daripada bulan kemarin, saat aku dibawa kembali dari pulau. Ketika itu, butuh dua hari barulah aku sampai di rumah, karena setiap kami transit, aku akan istirahat dulu.

Perjalanan ini mengingatkanku pada Riang. Apa kabarnya gadis itu? Baru sebulan, tapi aku sudah merindukannya. Aku akan mengabarinya nanti, mengirim surat atau menelepon nomor telepon satelit koperasi pulau. Siapa tahu dia bisa menemaniku nanti.

Masih kuingat wajah Tuan Saddil saat kami pamit. Datar dan tenang. Tak nampak riak di wajahnya sehingga aku kesulitan mengira-ngira reaksinya. Sejak kejadian itu, belum ada konfrontasi langsung kami. Dia bungkam seperti tak pernah melakukan apapun, begitupun aku yang meski selalu deg-degan, merasa lebih baik dia tak mengatakan sesuatu. Kami seolah menyimpan api dalam se
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status