Share

64. KESEMPATAN?

Ari akhirnya datang, persis saat aku selesai makan dan minum obat. Kehadirannya serta merta mengangkat beban tak kasat mata yang menindih bahu dan kepalaku. Melihatnya, seolah menemukan oase dan memberikan rasa aman.

Lalu pikiranku sempat melayang, jika saja masih ada orang tua, tentu aku tak akan setergantung ini pada Ari. Bagaimana jika suatu hari nanti, Ari pun meninggalkanku?

"Kamu baik-baik saja, 'kan? Kenapa bisa begini?" Nada khawatir tak mampu disembunyikan Ari. Wajahnya berkeringat dan napasnya sedikit terengah. Mungkin dia menempuh jarak pelabuhan dan puskesmas yang lebih kurang tiga ratus meter dengan berlari.

"Aku baik-baik saja. Hanya schok dan .... kamu tahu, aku ketakutan melihatnya." Aku mungkin egois. Memberikan seluruh bebanku agar dipikul oleh Ari. Seharusnya pria yang tadi kuusir dari sini yang menanggungnya. Seandainya saja tidak ada drama seperti ini.

Aku salah apa, ya, Tuhan?

Kukira hidup gersang dan terte
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status