Share

61. OBROLAN

"Kenapa sudah duduk aja, Kak?" Suara Riang terdengar dari balik selimut. Dia bergelung seperti bola. "Masih pagi sekali. Azan Subuh belum lagi terdengar."

Kukira aku tertidur di jam lima, tapi sepertinya jam empat. Karena setelah sempat terpejam nyatanya belum masuk waktu Subuh. Entahlah, tak ada guna juga jam berapa dan berapa menit aku tidur, toh endingnya sering seperti ini. Bangun tiba-tiba sementara orang lain masih asyik tidur.

"Maaf kalau kakak ganggu kamu, ya," ucapku pelan. Sejak pertama tinggal di sini, kami memang sekamar karena di sini cuma ada dua kamar. Satu milik Kak Ratna, satu lagi Riang. Awalnya gadis itu sungkan karena ingin memberikanku privasi, tapi aku memaksanya dan ikut tidur di luar jika dia tak mau di dalam kamar. Riang setuju dan terlihat baik-baik saja. Bahkan seringkali menjelang tidur, kami bercerita-cerita. Membicarakan hal-hal ringan dan sebagainya.

"Enggak. Aku memang sudah terbangun juga dari tadi. Dingin banget.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status