Share

Part 28 Bu Lurah

"Ih, Mas, kenapa harus ngomong gitu sih, di dekat Nenek? Kan malu aku, Mas?"

Agus melirik istrinya dari spion kemudian tersenyum tanpa merasa bersalah. Dia justru menarik tangan Nur untuk melingkari perutnya.

"Pegangan, Nur."

Nur langsung cemberut dan memalingkan wajah ketika lagi-lagi Agus meliriknya melalui spion.

"Memangnya, malu kenapa? Kan, kita sudah sah. Satu desa juga tahu kalau Nuraini Laila itu istrinya Agustus Setiadji."

"Ya, malu. Kenapa harus bilang keramas segala? Nur jadi ditanya-tanya sama Nenek."

"Oh, ya? Tanya apa? Tapi nggak tanya urusan tempat tidur, kan?"

"Ya, nggak lah!" sahut Nur cepat.

Dia menepuk paha Agus ketika laki-laki itu dengan sengaja melewati jalanan yang tergenang air. Agus tertawa melihat wajah cemberut Nuraini.

"Ih, Mas, ah! Basah nih kakiku!"

"Ya, sudah, nanti mampir ke rumah, kita mandi bareng. Gimana?"

"Nggak!"

Agustus kembali tertawa. Laki-laki itu memelankan laju motornya karena jalanan di area persawahan memang tidak rata dan terbuat da
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status