Share

Beri Aku Waktu

“Gue nggak kabur. Gue mau pergi terang-terangan, kok. Gue udah yakin, nih.” Prisha menepuk-nepuk kopernya. “Para penjaga nggak bakalan berani halangin gue.”

“Soal saham lo gimana?” tanya Keyko.

“Keuangan Healthy Light sedang merosot. Kayaknya gue bakal rugi besar, nih. Nggak ada artinya gue narik saham. Mending gue ikhlasin.” Prisha mengedikkan bahunya.

Keyko melebarkan mata. “Serugi-ruginya, itu 40% loh, Sha. Healthy Light itu labanya trilyunan per bulan. Asetnya nggak terukur. Kata bapak gue, perusahaan itu salah satu raksasa Asia. Nggak mungkin bangkrut dengan mudah.”

“Back to my problem. Gue nggak peduli lagi soal Healthy Light and Devandra’s family. Saham itu mau gue lepasin aja. Toh, gue masih rutin dapet nafkah dari Pak Dok.”

Keyko dan Hana sama-sama memonyongkan bibir.

“Huu, azas manfaat lo,” dengkus Keyko.

“Kewajiban dia, kok,” sahut Prisha, cuek.

“Sekilas kayaknya nggak adil buat Pak Dok. Dia nafkahin lo, tapi lo minta break. Tapi gue paham perasaan lo. Nggak bisa dipaksain
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (8)
goodnovel comment avatar
Rimbun Cahaya
wkwk pengawal yang bikin ilfeel
goodnovel comment avatar
Rimbun Cahaya
menepi sejenak, mau rehat prishanya
goodnovel comment avatar
Rimbun Cahaya
iyaa dilematis juga sih
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status