Share

Musibah

Prisha bergegas berpamitan pada semua orang untuk menerima panggilan telepon di luar ruangan. Ia pergi ke ujung koridor puskesmas rawat inap, lalu berbelok ke kiri memasuki taman sehat yang dilengkapi fasilitas gazebo. Taman tersebut terletak dekat pelayanan poli umum.

Taman biasanya ramai oleh pengunjung yang mengantri pelayanan kesehatan seperti poli umum, apotik, atau laboratorium. Baik orang dewasa, maupun anak-anak. Namun, pagi itu kebetulan hari libur, sehingga taman cukup sepi.

Prisha duduk di gazebo sambil menempelkan ponsel ke telinga kanan.

“Assalamualaykum, gimana kondisi kamu?”

Suara rendah dan dalam milik Gavin terdengar di telinga Prisha, mengandung kecemasan.

“Wa alaikumussalam, baik,” sahut sang istri, malas-malasan.

“Maaf, aku belum bisa menjemput kamu secepatnya. Ada beberapa urusan yang mesti diselesaikan di Jakarta. Rencananya besok—“

“Nggak perlu,” tukas Prisha, dingin. “Aku baca berita di website Devandra Hospital, Pak Dok mau gelar konferensi pers hari ini. Me
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status