Share

65. Pemimpin Bayangan

"Kamu yakin mau tetap berangkat kerja hari ini?"

Arkasa tidak bisa tidak khawatir ketika melihat Alana yang sudah siap dengan pakaian kerjanya duduk di meja makan.

Pagi tadi dia dengan jelas menangkap seberapa pucatnya wajah sang istri meskipun kini sudah ditutupi sempurna oleh makeup. Namun tetap saja, sorot layu di matanya masih cukup kentara.

Alana memaksakan seutas tarikan di bibir, melirik suaminya yang kini membawa gelas kearahnya. "Aku sudah membaik," balasnya singkat.

Arkasa menyodorkan segelas air hangat, mendorong Alana untuk meminumnya hingga tuntas. Baru setelah itu dia menyodorkan bubur yang masih mengepul.

"Terimakasih," senyuman Alana mengembang meskipun masih samar. Dia menghargai bentuk perhatian, terutama bagaimana suaminya itu berusaha bangun pagi membuatkannya sarapan dan sekarang dengan cekatan memotong beberapa macam buah untuknya.

Lengan kemejanya digulung sebatas siku, menampakkan urat di lengan kekarnya yang lincah mengupas dan memotong buah. Di
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status